Rabu, 23 November 2016

Firewall



A.      Sistem Firewall
Firewall dalam sebuah networking berarti bagian sistem yang bertugas memproteksi,mem-filter keluar masuknya data dalam jaringan, dan menjamin setiap traffic data berjalan dengan baik.
·         Fungsi firewall dalam jaringan adalah
1.       Memastikan setiap transmisi data yang keluar atau masuk selalu disaring sesuai dengan security policy seperti yang telah ditetapkan. Hanya terdapat dua aksi yang akan dilakukan oleh sistem firewall, yaitu accept (diterima) dan deny (ditolak).
2.       Membatasi setiap permintaan data dari luar yang masuk ke jaringan dan sebaliknya serta memastikan tidak ada data terlarang yang berhasil ditransmisikan keluar jaringan. Manfaat ini sangat penting dalam penjagaan kerahasiaan informasi organisasi atau perusahaan dan keamanan data.
3.       Mencegah akses oleh pihak-pihak yang tidak memiliki hak terhadap jaringan dan server yang cenderung merusak sistem jaringan.
4.       Meminimalisasikan masuknya virus, trojan, spam, dan banner yang sering kali menghabiskan bandwith dan menginfeksi komputer-komputer dalam jaringan.
5.       Firewall juga sering digunakan sebagai forwarding atau redisrect service layanan tertentu ke sebuah mesin dalam jaringan.
6.       Memodifikasi isi paket data yang ditransmisikan.
7.       Sebagai autentifikasi paket data yang dikirimkan atau diterima.
8.       Sebagai pengatur bandwidth, biasanya digunakan pada mesin-mesin berbasis mikrotik.
9.       Merekam semua cacatan kegiatan pada saat terjadinya transmisi data, baik keluar atau masuk.
10.   Mencegah atau memblokir suatu aktivitas yang dirasa mencrigakan.

·         Sistem firewall dapat ditemukan dalam 2 bentuk yaitu:
1.       Software firewall adalah aplikasi berbentuk progaram aplikasi atau sistem operasi yang diinstal dan dijalankan pada mesin komputer yang difungsikan
2.       Hardware firewall (branded) adalah sistem firewall berbentuk seperangkat hardware yang telah terpasang software atau sistem operasi khusus yang ditujukan untuk mengatur keamanan jaringan, seperti Cisco, RouterBoard, dan NG-yberRoam.

·         4 tipe dasar firewall yang perlu diketahui dalam melakukan konfirgurasi firewall
1.       Packet firewalls
Pada tipe firewall ini, sistem dirancang dan dikonfigurasi pada router terluar yang menghubungkan jaringan luar dengan dalam (LAN) sehingga fungsi router tersebut sebagai pem-filter setiap paket data yang keluar atau masuk menuju jaringan dalam (LAN).
2.       Traditional Proxy-Based Firewalls
Jenis firewall ini biasanya diterapkan pada sistem proxy yang transparan dimana secara tidak nyata (tanpa diketahui oleh user) akan memaksanya secara otomatis melakukan request ke sebuah layanan tertentu, baik menuju jaringan lokal maupun jaringan luar.
3.       Packet-Rewriting Firewalls
Jenis firewall ini akan melakukan rewriting setiap paket data dari IP Address yang berasal dari jaringan lokal atau jaringan internet. Paket data yang berasal dari luar menuju internal network akan ditangani oleh sistem proxy yang biasanya terintegrasi dengan sistem router dalam firewall sehingga filterisasi data dari dalam jaringan lebih bersifat transparan.
4.       Screens
Jenis firewall ini menggunakan single interface (sebagai contoh ethernet) untuk memantau, meneruskan, serta men-filter keluar masuk paket data, baik jaringan luar maupun jaringan lokal. Interface yang digunakan biasanya tidak memiliki IP Address, tetapi pada beberapa kasus, sistem firewall ini telah menerapkan multi IP Address pada sebuah interface sebagai penghubung dua jaringan yang berbeda. Konsep firewall ini cukup sederhana, tetapi lebih kompleks secara logika. Karena sambungan keluar masuk data terpusat pada satu interface, hal ini menyebabkan sering terjadinya crash.


B.      Arsitektur dan Jenis Firewall
Arsitektur merupakan istilah dalam bentuk nyata yang berupa susunan rangkaian secara fisik yang digambarkan dala bentuk desain yang mewakili kerja dan fungsi sebuah benda.

·         Ada 4 jenis arsitektur firewall yang sering digunakan untuk membangun jaringan.
1.       Arsitektur firewall dengan Dial Up
Jenis ini merupakan model firewall yang sering digunakan jaringan lokal yang terhubung dengan internet dengan menggunakan peranti modem sebagai dial up.
2.       Arsitektur Firewall Single Router
Pada arsitektur ini, koneksi internet terhubung langsung ke sebuah router melalui interface dan diteruskan ke jaringan lokal pada interface lainnya. Sistem firewall langsung ditempatkan di bawah router ini. Router dapat berupa mesin komputer atau firewall branded. Jadi, fungsi router hanya sebagai routing paket data dari jaringan lokal ke internet dan sebaliknya.
3.       Arsitektur Firewall dengan Proxy Server
Pada model arsitektur ini, selain menjadi gateway, router juga diinstal dan diset menjadi proxy server. Di samping mem-filter setiap paket data yang keluar masuk, firewall yang terintegrasi dengan proses routing ini juga melakukan filterisasi setiap request data menuju layanan protokol http atau https pada port tertentu.
4.       Arsitektur Firewall Kompleks
Pada model arsitektur ini, jenis firewall yang dipasang tidak hanya berfungsi sebagai hardware, tetapi juga berfungsi sebagai pintu masuk dan penyaring data yang menuju ke mesin tertentu sesuai dengan kebijakan keamanan yang telah dibuat.

·         Firewall dibagi menjadi beberapa jenis
1.       Packet Filter Firewall
Jenis firewall ini merupakan bentuk yang paling sederhana dimana perangkat keras yang digunakan dapat berupa router branded (seperti Cisco atau Router Board Mikrotik) atau mesin komputer yang difungsikan sebagai router.
2.       Circuit Level Gateway Firewall
Firewall jenis ini bekerja pada layer session yang sering diterapkan pada arsitektur firewall dengan proxy server.
3.       Application Level Gateway
Firewall yang lebih dikenal dengan proxy firewall ini, bekerja pada application layer. Setiap paket data yang masuk akan dipaksa masuk ke proxy firewall untuk difilterisasi sebelum memasuki jaringan lokal. Kelebihan lain dari sistem ini adalah tersedianya fitur autentifikasi dan pencatatan log aktivitas yang terjadi.
4.       Network Address Translation (NAT) Firewall
Teknik NAT sering kali digunakan oleh router sebagai gateway sambungan internet. Dengan metode ini, sebuah IP Address akan ditranslasikan menjadi IP Address lainnya kejaringan private. Tujuannya adalah setiap host yang terhubung dengan router dapat terkoneksi dengan internet melalui router tersebut. Jika ada koneksi ke internet oleh mesin-mesin komputer dalam jaringan lokal, koneksi tersebut akan dideteksi sebagai sebuah IP Address yang sama.
5.       Virtual Firewall
Firewall jenis ini merupakan firewall yang menjembatani koneksi mesin-mesin secara virtula. Teknik ini sering digunakan untuk konfirgurasi Virtual Private Server (VPS)
6.       Stateful Firewall
Model firewall ini mengombinasikan beberapa jenis firewall sebelumnya, seperti NAT Firewall, Packet-filter Firewall, Proxy Firewall, ircuit-Level Firewall. Dapat dikatakan bahwa jenis firewall, ini lebih lengkap dan powerfull dibandingkan dengan jenis firewall sebelumnya. Selain melakukan pemeriksaan jenis paket data, firewall juga men-filter dan menjamin kualitas connection session antara source dengan destination machine. Keunggulan lain dari firewall jenis ini adalah transparant, yaitu kemampuan menyembunyikan informasi detail paket dan tujuan pengiriman data sehingga koneksi lebih aman.


C.     Aplikasi Firewall
·         Ada beberapa jenis aplikasi firewall:
1.       Ipfwadm
Firewall dengan ipfwadm memiliki 3 kemampuan dalam penanganan data, yaitu accept, deny, dan reject. Option yang dapat diset pada aplikasi ipfwadm dapat berupa:
a.       Penentuan direktif (pengarahan data), seperti in atau out
b.      Pengaturan input data
c.       Pengaturan output data
d.      Forwarding
2.       Ipchains
Ipchains memiliki fitur yang lebih lengkap dan powerfull sehingga memudahkan seorang administrator jaringan untuk menentukan filtering data yang lebih kompleks. Ada beberap cara konfirgurasi firewall dengan ipchains setelah melakukan edit kernel:
a.       Mem-filter berdasarkan IP Address
b.      Mem-filter berdasarkan port tertentu
c.       Mem-filter bedasarkan interface mesin
d.      Forwarding paket data
e.      NAT
f.        Transparent Proxy
3.       Ipfw
Ipfw merupakan aplikasi firewall yang secara default tersedia dan kompatible terhadap OS berbasis Unix seperti FreeBSD, OpenBSD, dan NetBSD. Ipfw dapat digunakan untuk mem-filter paket data dn accounting system yang disimpan dalam konfigurasi kernel.
4.       Iptables
Iptables merupakan aplikasi firewall yang secara default terpasang pada sistem operasi LINUX. Meski pada sistem operasi berbasis Unix seperti FreeBSD juga dapat menggunakannya, tetapi kita harus mengaktifkan atau meng-enable file binary LINUX agar dapat menginstal, meng-compile, dan menjalankan iptables pada mesin berbasis Unix. Tiga aturan atau chain yang dapat diterapkan dalam firewall menggunakan iptables yaitu:
a.       INPUT
Merupakan paket data yang masuk menuju mesin firewall.
b.      FORWARD
Merupakan kemampuan meneruskan atau melawan paket data setelah sukses melewati filterisasi dalam firewall.
c.       OUTPUT
Merupakan filterisasi yang dilakukan terhadap keluaran paket data setelah berhasil masuk dalam mesin server menuju jaringan luar.
        Dalam iptables, ada lima aksi yang dapat dilakukan terhadap hasil filterisasi jika dinyatakan telah sesuai dengan kebajikan firewall yang telah ditetapkan, antara lain:
a.       ACCEPT
b.      RETURN
c.       DROP
d.      REJECT
e.      QUEVE
Jenis command type yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
a.       –I
Insert, untuk memasukan aturan baru dengan nomor eksekusi yang dapat kita tentukan sendiri.
b.      –D
Delete, untuk menghapus aturan firewall pada baris tertentu.
c.       –A
Append, untuk menambahkan aturan firewall baru pada daftar firewall paling bawah.
d.      –L
List, untuk menampilkan list atau daftar aturan firewall dalam sistem.
e.      –F
Flush, untuk menghapus semua aturan firewall.
f.        –R
Replace, untuk mengganti aturan baris firewall tertentu dengan aturan firewall yang telah ditentukan.
g.       –P
Policy, untuk menentukan keputusan terakhir yang akan diterapkan sistem firewall jika tidak ada paket masuk sesuai ketentuan firewall.
Untuk parameter type yang dapat disertakan dalam mendeskripsikan firewall menggunakan iptables adalah sebagai berkut:
a.       –s [alamat IP]
Source, merupakan sumber IP pengirim paket data.
b.      –d [alamat IP]
Destination, merupakan IP Address tujuan paket data.
c.       –p [protokol]
Protocol, menyatakan protokol yang digunakan.
d.      –dport [port]
Destination port, menyatakan tujuan port paket data yang dikirimkan.
e.      –sport [port]
Source port, menyatakan sumber pot paket data yang digunakan pada saat dikirimkan.
f.        –o [interface]
Out interface, menunjukan interface output yang terhubung dengan jaringan luar.
g.       –i [interface]
In interface, menunjukan interface yang digunakan sebagai saluran input data.
h.      –m mac[MAC Address interface]
Firewall melakukan filterisasi paket ber

Selasa, 01 November 2016


Pengertian dan Cara Meremote Pc dengan TeamViewer

  A.   Pengertian TeamViewer
1.      Team Viewer adalah suatu program yang cukup sederhana dan sangat mudah digunakan untuk beberapa keperluan terutama melakukan akses PC secara remote melalui internet.
2.      Fitur utama TeamViewer adalah:
a)      Remote Support
b)      Presentation
c)      File Transfer
d)      VPN
  B.   Cara download dan menginstall team viewer
  1. Untuk menggunakan program ini silahkan download dahulu versi gratisnya. sobat bisa mendownload melaui official nya, ukuran aplikasi peremote PC ini kurang lebih 7.59 MB
  2. Setelah di donwload install programnya seperti biasanya, sobat bisa mencecklist "basic instalation, dan "personal“
  3. Selesai, jika PC masih terhubung dengan internet maka otomatis akan muncul password dan nama ID milik sobat.
  4. Password ini akan selalu berubah ubah setiap kali sobat terputus dari mitra sobat maka password yang baru akan muncul kembali.
  C.   Bagaimana cara menggunakan team viewer
·         Untuk lebih mudah dipahami dalam menjalankan program ini saya memberikan istilah yaitu pc 1 dan pc 2 kalau sudah, keduanya harus sudah saling janjian yaitu sama sama ada di depan layar monitor keduanya harus saling berkomunikasi terlebih dahulu untuk mendapatkan ID dan password yang muncul nantinya. dan untuk memberitahukan password / nomer ID bisa lewat chatt facebook, SMS, telepon atau lainnya. setelah semua sudah siap kita lanjutkan pada babak selanjutnya :Jalankan teamveaver (pc 1) dan juga buka teamveawer (pc 2) .
  1. kemudian (pc1) menulis "ID partner" milik si (pc 2) lalu klik "conect to partner
  2. ketika masing masing teamveawer berjalan maka (pc 1)  
a)      klik "konect" atau abort connection jika sudah selesai . lalu (pc 2) memberitahukan ID dan password yang muncul di aplikasi teamveawer milik nya, (pc 1)  kemudian mengisikan password saat teamveaver meminta memasukkan passwordnya lihat pada nomer
b)      silahkan isi dengan pasword milik (pc 2). lalu klk "log on".
3          3. Nah sudah sukses
4          4. Ketika dalam proses meremote pihak (pc 1) akan leluasa mengendalikan PC pihak (pc 2)  di dalam jendela gambar 1, sedangkan jika ingin menggunakan PC milik (pc 1) sendiri silahkan jendela bagian 1 di minimize dahulu atau bagian gambar 2.
5           5. Jika sudah selesai melakukan remote dekstop nya, silahkan putuskan koneksi nya dengan abort connection, atau juga bisa lewat memutuskan koneksi internet. ketika ingin masuk lagi silahkan ulang seperti awal lagi.
6            6.  Kalau yang ini kita akan mengalihkan fungsi teamviwernya, Jika sobat ingin melakukan file transfer memakai teamviewer caranya bisa sedikit merubah setting pada teamviewernya pada "file transfer
7            7. Ubah koneksinya yang semula remote menjadi "file transfer
8            8. Kemudian setelah terhubung silahkan drag dan drop dari jendela PC pihak (pc 2) nomer 1 ke pihak (pc 1) bagian nomer 2, dan tentu saja kecepatan transfer ini tak secepat biasanya tergantung dari speed koneksi internetnya.
9            9. Selamat mencoba.